Industri Susu Indonesia: Mengatasi Defisit Produksi

Industri susu Indonesia menghadapi kekurangan produksi yang besar, dengan peternakan lokal hanya memasok 20% dari permintaan susu nasional, sehingga terjadi defisit 8,5 juta ton. Ketergantungan yang besar pada impor, penurunan kualitas sapi perah, dan tingginya biaya pakan selama musim kemarau menjadi tantangan bagi petani lokal, sehingga produksi dalam negeri menjadi kurang kompetitif. Sementara pemerintah berencana mengimpor 200.000 sapi perah untuk meningkatkan pasokan, diperlukan perubahan struktural yang lebih mendalam. Memperkuat genetika sapi perah, meningkatkan dukungan finansial, dan memastikan solusi pakan yang berkelanjutan sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang. Upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, dan pelaku industri akan menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada impor.