Memperkuat Sektor Produk Susu Lokal: Indonesia Memprioritaskan Pertumbuhan Dalam Negeri dengan Dukungan Sapi Australia

Industri produk susu Indonesia siap untuk mengalami pertumbuhan signifikan, didorong oleh inisiatif pemerintah dan kerja sama internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas. Komponen utama dalam pengembangan ini adalah Program Makanan Bergizi Gratis yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara rutin — termasuk susu — untuk sekitar 82 juta anak sekolah di seluruh Indonesia. Program ambisius ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk susu dalam negeri secara substansial, yang akan menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi sektor produk susu.

Untuk memenuhi perkiraan lonjakan konsumsi produksi susu ini, pemerintah Indonesia secara aktif mencari cara untuk memperkuat produksi produk susu lokal. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah laporan rencana impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam dan menekankan fokus pada menarik investasi asing untuk mengembangkan industri produk susu dalam negeri. Perusahaan-perusahaan dari Qatar, Brasil, Amerika Serikat, dan Vietnam telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor produk susu Indonesia. Lokasi potensial untuk fasilitas pengolahan produk susu baru termasuk Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Merauke di Papua Selatan, yang telah diidentifikasi sebagai wilayah yang sesuai untuk mendukung operasi susu.

Sejalan dengan upaya-upaya tersebut, eksportir ternak Australia bekerja sama untuk memasok sapi perah ke Indonesia. Frontier Agri International dan Southern Australian International Livestock Services (SAILS) telah membentuk usaha patungan untuk memenuhi perkiraan permintaan untuk lebih dari satu juta sapi perah antara 2025 dan 2028, sebagaimana yang digariskan oleh pemerintah Presiden Prabowo. Kemitraan ini menegaskan komitmen internasional untuk mendukung ekspansi sektor produk susu Indonesia dan peningkatan kemampuan produksi produk susu.

Komitmen pemerintah untuk memperoleh susu dari dalam negeri semakin diperkuat dengan dukungan terhadap koperasi produk susu. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan optimismenya bahwa Program Makanan Bergizi Gratis akan meremajakan koperasi susu, mendorong mereka untuk meningkatkan produktifitasnya guna memenuhi permintaan dalam  negeri tanpa bergantung pada impor. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan hasil susu yang rendah dan menjaga kesegaran susu akibat infrastruktur rantai dingin yang kurang berkembang di daerah pedesaan.

Bagi para profesional dalam industri produk susu dan pakan ternak perah, perkembangan ini menandakan periode transformasi dan peluang. Perkiraan peningkatan impor sapi perah dan pendirian fasilitas pengolahan baru kemungkinan akan meningkatkan permintaan untuk produk pakan berkualitas tinggi.

Alfalfa kering Uni Eropa, termasuk Alfalfa kering yang berasal dari Spanyol dan Italia, yang terkenal karena kandungan nutrisinya yang tinggi, dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan ternak dan efisiensi produksi susu. Dengan mengintegrasikan pilihan pakan premium ini, para pemangku kepentingan industri dapat berkontribusi pada keseluruhan tujuan untuk mencapai ketahanan produksi susu, sejalan dengan tujuan nasional dan mendukung pertumbuhan sektor produk susu Indonesia.

 

Scroll to Top