Produk susu, sebagai sumber nutrisi yang penting, senantiaasa menjadi fokus perhatian bagi berbagai negara. Swasembada produk susu, terutama susu, bukan hanya bagian penting dari nutrisi masyarakat tetapi dapat juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan para petani.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dari Kementerian Pertanian, Agung Suganda, baru-baru ini telah menjelaskan strategi untuk mencapai swasembada susu dan pengembangan industri susu nasional[1]. Baru-baru ini, konsumsi susu per kapita Indonesia telah mencapai 16,1 liter per tahun, yang masih ketinggalan dibandingkan dengan beberapa negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara. Namun, pertumbuhan rata-rata dalam konsumsi susu adalah sekitar 6% per tahun, yang mencerminkan peningkatan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya produk susu.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, Langkah masing-masing akan diterapkan dalam sisi produksi dan permintaan.
Pada sisi produksi, PKH bertujuan untuk memperbaiki mutu genetik dan produksi dari sapi perah. Sesuai dengan data resmi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, Produksi susu segar Indonesia pada tahun 2023 adalah 837.223.20 ton[2]. Sebagaimana dijelaskan oleh ketua Dewan Susu Nasional, Teguh Boediyana, sekitar 80% dari permintaan susu bergantung pada impor[3]. Dengan kata lain, produksi lokal saat ini the dapat memenuhi setidaknya 20% dari permintaan.
Tindakan terkait dari PKH untuk meningkatkan produksi termasuk mengimpor sapi perah dari negara-negara berkembang, membangun klaster sapi perah khusus (seperti mega farms) dan menggunakan lahan yang sesuai. Langkah ini dianggap sebagai inisiatif yang positif bagi industri dan para petani lokal. Pada bulan September tahun 2024, harga susu segar (dari sisi produsen) tidak mengalami fluktuasi yang besar. Namun, setelah Program Makan Bergizi Gratis secara resmi dilaksanakan pada tahun 2025, akan lebih banyak produk impor dan investasi di industri susu Indonesia yang akan muncul. Seluruh produksi pasar dan situasi pasokan mungkin akan sangat terpengaruh dengan adanya struktur baru.
Pada sisi permintaan, PKH mempromosikan konsumsi susu dengan kegiatan edukasi, seperti melaksanakan kampanye Minum Susu di sekolah dasar untuk memperkenalkan kebiasaan sehat dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya susu sejak usia dini.
Sebagai penyedia nutrisi pakan ternak bermutu tinggi untuk industri susu dan hewan ternak global, pakan ternak kering Uni Eropa bertujuan untuk meningkatkan keuntungan produknya untuk menawarkan produksi yang efisien dan bermutu tinggi untuk industri susu Indonesia.
Kami yakin bahwa mutu yang tinggi, konsistensi, kebersihan, keseragaman, dan efisiensi dari produki pakan ternak kering Uni Eropa akan secara efektif mendukung sektor susu Indonesia menuju swasembada. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang produksi alfafa kering Uni Eropa, harap mengklik link ini.
[1] Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Dirjen PKH Ungkap Strategi Kementan untuk Swasembada Susu dan Pengembangan Industri Sapi Perah Nasional. Retrieved in September 2024.
[2] BPS-Statistics Indonesia, Fresh Milk Production by Province (Tons), 2021-2023. Retrieved in September 2024.
[3] CNN Indonesia, Pengusaha Ungkap 80 Persen Susu Masih Impor. Retrieved in September 2024.