Uni Eropa telah menunjukan kinerja yang kuat secara konsisten dalam pasar pakan ternak global, menampilkan potensi resiliensi dan pertumbuhan dari sektor pertaniannya. Setelah menganalisa data ekspor selama dekade terakhir, maka jelas bahwa ekspor pakan ternak Uni Eropa telah memperlihatkan keuntungan yang impresif, terutama di pasar di luar negara Uni Eropa, yang termasuk negara-negara inti seperti Jepang, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia.
Sejak 2015 sampai 2023, keseluruhan ekspor produk pakan ternak Uni Eropa meningkat tajam dari €506 juta menjadi €706 juta, yang hampir mencapai puncaknya senilai €1 miliar pada tahun 2022. Ini menunjukkan peningkatan hampir 40% dalam nilai ekspor selama periode ini, yang menggarisbawahi keunggulan Uni Eropa yang terus berkembang sebagai pemasok terpercaya di pasar global. Penurunan pada tahun 2023 terutama disebabkan oleh perubahan iklim yang langkah protektif-nya telah dilakukan oleh Uni Eropa dan produksi pada tahun 2024 diperkirakan akan pulih kembali. Ekspor selain negara Uni Eropa telah menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ini. Pada tahun 2023, ekspor ke pasar selain negara Uni Eropa mencapai €463 juta, menunjukkan 66% dari total ekspor Uni Eropa. Spanyol dan Italia merupakan eksportir teratas ke negara-negara selain Uni Eropa yang menunjukkan sekitar 70%.
Kenyataan bahwa sebagian besar ekspor ke negara selain Uni Eropa adalah adalah bukti atas mutu dan daya saing yang tinggi dari produk pakan ternak kering Uni Eropa dalam memenuhi kebutuhan industri susu dan ternak global. Peningkatan permintaan dari pasar utama Asia, termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia, menyoroti keutamaan strategis dari wilayah ini untuk para eksportir Uni Eropa.
Selain dari mutu, pakan ternak kering Uni Eropa maju dengan harga yang kompetitif. Pada tahun 2023, Uni Eropa, dan para eksportir besar Australia menyumbang 90% dari nilai ekspor. Diantara tiga eksportir teratas, Uni Eropa memiliki harga yang paling kompetitif dengan harga FoB rata-rata sebesar $340 per ton (untuk negara selain Uni Eropa). Nilai ini adalah 14% kurang dari harga rata-rata untuk AS ($394 per ton) dan 4% kurang dari Australia ($355 per ton) yang sebagian besar merupakan pakan ternak bermutu rendah.
Dengan memilih pakan ternak Uni Eropa, para pembeli tidak hanya memilih produk yang premium—mereka bermitra dengan sumber yang andal dan berkesinambungan yang berkomitmen terhadap keunggulan agrikultur.